Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Menghindari Sifat Toxic di Media Sosial

Konten [Tampil]
Salam hangat untuk para pengguna media sosial sekelas Instagram, twitter, whatsapp dan Line chat. salam persaudaraaan dans semoga kalian sehat selalu. Semoga tidak ada perasaan iri dengki dalam hati kita semua. Hati yang sehat menandakan jiwa yang kuat.

Toxic, istilah ini pada zaman sekarang semakin booming saja, baik di media sosial sekelas facebook dan kawan - kawannya. banyak orang yang beranggapan jika di media sosial itu ada namanya teman toxic, atau suka toxic, atau menjadi toxic, bisa juga sengaja bikin toxic atau merasa toxic.

Sebenarnya apa sih yang melatar belakangi adanya istilah " Toxic " tersebut, sehingga banyak orang yang membahasnya ke dalam ranah " pertemanan " secara terbatas dan dapat mengakibatkan rasa " tidak nyaman " di hati seseorang.

Pada dasarnya kata " Toxic " berarti " racun ".Atau yang bisa membuat seseorang bereaksi, tubuh seseorang mengalami gangguan mental dan kesehatan, bahkan bisa menyebabkan " Kematian ". Toxic pada dasarnya mengandung zat kimia yang berbahaya bagi tubuh dan bisa datang dari bisa binatang buas, melata, zat kimia berbahaya " Rakus misalnya " atau zat - zat lain.

Namun Toxic dalam bermedia sosial, arti nya media sosial itu bisa menyebabkan kita keracunan, atau menyebabkan racun bagi orang lain. Toxic itu sendiri mengandung makna yang lebih luas, sehingga memunculkan reaksi yang berbeda setiap orangnya.

Beda manusia, beda juga reaksinya karena antibodi kita juga berbeda, begitupun hati manusia memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Pelaku Toxic ada berbagai macam dan orang yang masuk dalam ranah Toxic pun bermacam macam pula tabiatnya.

Media Sosial Katanya  Kebanyakan Toxic


Anggapan media online kebanyakan toxic, sepertinya hal semacam ini salah besar. Tugas media online dan media sosial itu adalah untuk menampilkan, mempromosikan dan menjual hal yang perlu di jual. Ya " Menjual ". Sampai disini kalian akan paham.

Tujuan di bangunnya media sosial, selain sebagai alat untuk berinteraksi, disamping itu mereka akan mengiklankan sesuatu, atau " menjual " sesuatu yang menurut mereka bisa mendapatkan keuntungan dari audien. Pengguna dan penikmat estetis sosial media.

Mereka yang paham " Kumpulan orang " akan mengerti peluang pasar dan keuntungan sangat banyak disana, apalagi untuk menampilkan sesuatu yang bisa di jual di media sosial sangatlah gampang. Kita tinggal posting dan posting hal menarik, yang mungkin bisa menarik minat pelanggan.

Sebenarnya Ini memang dianggap sebagai " Toxic " bagi sebagian orang, yang tidak mampu melakukan sesuatu yang bernilai " menjual " di media sosial tersebut. Sehingga mereka akan menghujat dan berusaha meruntuhkan dengan cara mengomentari, melaporkan, akun - akun yang dianggapnya toxic bagi dirinya sendiri.

Solusinya sederhana


Jika anda merasa toxic terhadap akun - akun tertentu, yang berarti akun tersebut bisa membuat anda Jengkel, ingin memiliki sesuatu seperti dia, namun uang pas - pas an,  dan bikin hati anda merasa tidak nyaman maka ini akan mengakibatkan mental anda terganggu, Maka hindari akun tersebut.

Lakukan pemblokiran atau sembunyikan postingan dari linimasa anda, Sehingga anda tidak terserang gejala toxic itu lagi.Menghindari akun - akun tersebut dapat membuat anda menjadi tenang. namun anda pun akan merasa kesepian karena semakin tinggi tingkat ke Toxic an anda, semakin banyak pula akun yang perlu anda " Minimisasi ".

Memang benar adanya media sosial itu ladangnya toxic, bagi anda yang tidak tahan dan mudah terpengaruh dengan postingan di media sosial itu sendiri, berbeda dengan orang yang super cuek, mereka menganggapnya hanya " angin lewat " dan mencari informasi yang dirasa diperlukan bagi dirinya, ketimbang memilih untuk memperhatikan postingan yang tidak ada faedahnya.

Orang yang Sengaja Bikin Toxic, Banyak Kok


Ia dengan sengaja, memamerkan kemewahannya di media sosial, rumahnya, istrinya yang cantik, anaknya yang  lucu, hewan peliharaannya bahkan wc nya yang ada fingerPrintnya , Tanpa deskripsi yang jelas . ia kadang disebut orang yang Toxic yang bisa dibuat dengan sengaja.

Tujuannya tidak lain adalah untuk “ Pamer “ dan menunjukkan bahwa ia sudah berhasil meraih semuanya, tanpa harus dengannya, atau tanpa bantuan dirinya. Apakah yang berhubungan dengan orang lain dan menampilkan postingan tidak jelas, tanpa deskripsi pasti, itu biasa disebut sebagai Toxic.

dia sengaja membuat sensasi, agar ia dikenal, di komentari, di beri pujian dan diberi uang kalo bisa diberi emas, berkat postingan toxic nya tersebut. Orang seperti ini sebaiknya anda hindari, jika perlu Blokir saja biar anda tenang dan fokus pada pekerjaan anda.

Caranya terhindar dari Toxic medsos dan Tidak terlibat dalamnya


Sebenarnya banyak cara agar kita tidak menjadi orang yang mudah “ merasa Toxic “ di dunia media sosial, sama halnya dengan dunia nyata. Perlunya etika dalam bermedsos harus diperhatikan dengan sebenar-benarnya.

Buatlah postingangan yang memotivasi, bukan merendahkan orang lain. ya, anda harus memahami mana postingan yang memotivasi dan merendahkan orang lain. postingan yang memotivasi biasanya berusaha membuat orang menjadi termotivasi dengan pekerjaan anda di media sosial, apabila diTanya maka anda tidak segan untuk mengajarkannya step by step terhadap orang tersebut, bagaimana caranya anda untuk mencapai sebuah keberhasilan.

Intinya Buang jauh jauh sikap gengsi dan sombong yang ada di dalam hati, permudahlah untuk menerima orang lain, hadir di kehidupan anda, Mereka teman anda, dan perlu bimbingan anda, Belajarlah membagi ilmu,  kepada orang di sekitar.

Itulah beberapa Solusi Bagaimana cara kita terhindar dari " Toxic " nya media sosial, semuanya kembali kepada kita sendiri dan tergantung kita sendiri mau menganggap apa sesuatu postingan tersebut. Jika anda menganggapnya berlebihan maka akan menjadi " Toxic ". jadi hindari dan selalu perbaiki kualitas hati dan diri anda.

Post a Comment for "Cara Menghindari Sifat Toxic di Media Sosial"