Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

BAHAYA!! 3 Gaya Belajar Anak Ini Lazim ditemukan di Indonesia

Konten [Tampil]


Noted: ga mesti punya anak dulu baru boleh baca artikel ini, toh yang nulis juga belum nikah 😀

Hai semua 😊kalian pernah gak sih merasa bingung sebenarnya gaya belajar anak kita itu seperti apa sih, atau merasa kurang tepat dalam memberikan pembelajaran kepada anak. Ditambah ada yang anaknya pas belajar eh dianya malah lari-lari bukannya duduk diam.

Bunda, ayah, ataupun para calon-calon yang ingin belajar, anak yang terlalu aktif saat belajar bukan berarti dia nakal, bukan… Tapi kita lah yang harus peka seperti apa gaya belajar yang harus kita terapkan kepada anak, karena tidak ada anak kecil yg 100% bandel, hanya gaya belajar nya saja yang berbeda 😀

Waktu kuliah dulu nih, seorang dosen mengajarkan ada 10 gaya belajar anak. 10 loh ya (dan aku tidak hafal kesepuluhnya karena aku kurang kuat menghafal,,, 😅😅). Itu menandakan bahwa anak memiliki gaya belajar yang berbeda namun unik. Nah tugas kita lah yang memperdalam ilmu tentang gaya belajar anak tersebut.

Gaya belajar seseorang mempunyai 3 kategori, yaitu

1. Bagaimana menyerap informasi dengan mudah (modalitas).

2. Cara mengatur dan mengolah informasi tersebut (dominasi otak) dan
3. Kombinasi keduanya, baik modalitas ataupun dominasi otak.

Disini aku akan membahas tiga gaya belajar yang umum ditemukan versi DePorter (2002). Simak yuk.

1) Pelajar Visual


Pelajar visual adalah tipe pelajar yang dapat belajar dengan baik jika menggunakan indera penglihatan. Dengan Kata lain, gaya belajar visual adalah gaya yang merupakan Kombinasi antara menyerap, mengatur, dan mengolah informasi belajar dengan cara melihat. Seseorang yang memiliki gaya visual biasanya dapat mengembangkan cara cara auditorial dan kinestetis dengan berbicara mengenal berbagai macam hal serta melakukannya dengan gerak tubuh.

Aduh kurang ngerti maksudnya, baik..

Kalau anak anda tuh suka nya mengamati sesuatu, suka membaca, bahkan kalau suasana di sekitarnya itu ribut nan ricuh dia mah bodoh amat ga terganggu dengan keributan. Apalagi kalau anak suka seni. Nah berarti gaya belajar yang cocok untuk anaknya yaitu pembelajaran visual.


Gaya belajar untuk anak visual adalah sebagai berikut:

a. Gunakan kertas dengan tulisan berwarna untuk menggambarkan grafik. Lalu, gantungkan grafik berisi informasi penting di sekeliling ruangan pada saat kita menyajikannya, dan saat melaksanakan pembelajaran, rujuklah pada grafik tersebut

b. Dorong anak untuk menggambarkan informasi dengan menggunakan peta, diagram dan warna. Berikan waktu yang cukup untuk membuat semua itu.

c. Berdiri tenang saat menyajikan segmen informasi dan bergeraklah diantara segmen tersebut.

d. Bagikan salinan frasa-frasa kunci atau harus besar pelajaran, lalu sisakan ruang kosong untuk catatan.

e. Beri kode warna untuk bahan pelajaran dan perlengkapan, serta dorong anak untuk menyusun pelajarannya dengan aneka warna.

f. Gunakan bahasa ikon dalam presentasi anda yg menciptakan simbol visual atau ikon yang memiliki konsep kunci.

2. Pelajar Auditorial


Pelajar auditorial adalah siswa yang dapat belajar dengan baik melalui indra pendengaran. Dengan kata lain, gaya belajar auditorial adalah gaya belajar yang mengkombinasikan kemampuan menyerap, mengatur, dan mengolah informasi belajar dengan cara mendengar.

Kalau pada gaya visual anak demen membaca. Kalau ini anak malah lebih suka dibacakan.  

Anak auditori ini cenderung berbicara sendiri, menyukai musik, membaca dengan keras, serta kesulitan menulis tapi hebat dalam bercerita, bisa dikatakan kalau anak itu mempunyai gaya belajar auditori.

Lalu gaya belajar nya bagaimana?

a. Gunakan variasi vokal, seperti perubahan nada, kecepatan dan volume dalam presentasi pendidikan.

b. Ajarkan sesuai dengan cara kita menguji. Jika kita menyajikan informasi dalam urutan atau format tertentu, ujilah informasi itu dengan cara yang sama

c. Gunakan pengulangan, lalu minta siswa menyebutkan kembali konsep kunci dan petunjuk.

d. Setelah segmen pendidikan disampaikan, mintalah siswa memberitahukan teman di sebelah nya mengenai satu hal yang telah ia pelajari.

e. Nyanyikan konsep kunci atau minta siswa mengarang lagi mengenai konsep itu.

f. Gunakan musik sebagai aba-aba untuk kegiatan rutin (modalnya musik sirkus untuk membereskan pekerjaan).

3. Pelajar Kinestetis

Tipe pelajar kinestetis adalah pelajar yang dapat menangkap pelajaran dengan baik jika menggunakan gerakan atau sentuhan. Dengan kata lain, gaya belajar ini merupakan kombinasi antara menyerap, mengatur, atau mengolah informasi belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh.

Singkatnya, kalau ada anak yang pas belajar dia tidak bisa duduk diam dan aktif, sampai hati serasa ingin bilang duh badung sekali anak ini. Oh jangan begitu. Mereka bukan badung, hanya saja gaya belajar kita yang menyesuaikan dengan mereka yang terdeteksi memiliki gaya belajar kinestetik.

Ciri-ciri lainnya yaitu tulisannya cenderung jelek, cari perhatian orang dengan cara menyentuh, bicara nya pelan, belajar dengan cara berjalan dan melihat, serta sering menyibukkan diri dengan bermain-main.

Cara belajar anak kinestetis nya bagaimana?

a. Gunakan alat bantu saat mengajar, untuk menimbulkan rasa ingin tahu dan menekankan konsep-konsep kunci.

b. Ciptakan stimulasi konsep agar siswa mengalaminya.

c. Jika bekerja dengan seorang siswa, berikan bimbingan parallel dengan duduk di sebelah nya, bukan di depan atau di belakangnya.

d. Cobalah berbicara dengan setiap siswa secara pribadi setiap hari, sekalipun hanya dalam bentuk salam saat ia masuk atau ketika hendak melakukan komunikasi natural dengannya di luar kelas.

e. Peragakan konsep sambil memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajarinya selangkah demi langkah.

f. Ceritakan pengalaman pribadi mengenai wawasan belajar kita kepada siswa dan dorong siswa untuk melakukan hal yang sama.

Sekian dulu ya infonya, semoga membantu ^^

9 comments for "BAHAYA!! 3 Gaya Belajar Anak Ini Lazim ditemukan di Indonesia"

  1. Kedua anak saya tipe belajarnya visual tapi agak beda. Yang sulung bisa dibilang visual campur audio. Kalau sepi malah nggak bisa belajar. Hehehehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku banget itu visual campur audio mba wkwk Asli belajar aja harus sambil liat drama Korea dlu Kalo ga gitu males belajar

      Delete
  2. anak aku kalo hasil tes sidik jarinya sih tipe visual kinestetik. Sedangkan yang kedua auditori. Dan emaknya pun pusing hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah bisa di bayangin gimana pusing nya mba hha

      Delete
  3. Ada banyak macam gaya cara belajar ya ternyata. Aku baru tau secara teorinya hahaha. Kalau aku sih kayaknya dulu lebih ke audio ya karena kalau belajar aku rekam suara aku dulu habis itu aku dengerin deh.

    ReplyDelete
  4. ilmu nya bisa ku praktekkan untuk mengajari anak dirumah nih, karena biasanya masih bingung cara mengajari anak tu bagaimana supaya menarik untuk anak

    ReplyDelete
  5. wah aku masih belum tahu nih gaya belajar anakku ntar kayak apa. mungkin baru ketahuan kalau sudah masuk 3-4 tahun ya umurnya. tapi aku sendiri pun bingung juga aku dulu gaya belajarnya kayak apa. heu

    ReplyDelete
  6. Jadi di mana sisi bahayanya mbak? Kalo menurut uln tiap gaya belajar itu ada plus minusnya, ga ada yg lebih baik dr tipe yg lainnya.

    ReplyDelete
  7. Anakku sepertinya masuk ke tipe visual kinestetik karena dia anak yang habis melihat tutorial atau diajari sesuatu biasanya langsung praktek sendiri. Menarik juga ya, hal ini harus lebih banyak lagi kueksplor nantinya :D

    ReplyDelete

Salam perkenalan