Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Puisi cerita dapur sad story

Konten [Tampil]

hari ini aku pergi ke pasar, hendak berbelanja.
membeli seikat kata-kata,
lalu kubawa pulang ke rumah.
tekun kuuleni menjadi kalimah tanpa rima,
tidak selaras, belum sedap rasanya.

kutambahkan secubit imaji,
lalu sedikit rempah dari lembah rasa.
kutempa dalam cetak bait-bait agar semakin liris rasanya, suai kaidah.
kumasak dia dalam dapur tungku.
kutiup dengan napas panjang, kusiram arang kayuku dengan tinta pena agar baranya tambus.
sedikit-sedikit,

warnanya berubah.
sedikit romansa, bercorak lara.
harumnya laksmi, molek bentuknya.
kurapal sedikit harap di dalam sebelum menyajikannya di atas kertas,
"Terima kasih Gusti,

hari ini aku akan makan lauk puisi, yang terbuat dari kata-kata dan sudah kumasak menjadi diksi yang laras. Berkatilah puisi ini agar dapat beranjangsana dalam labuhan jiwa. Semoga kata-kata menjadi abadi dalam dagingku, untuk pulang kembali pada-Mu

Post a Comment for "Puisi cerita dapur sad story"